Kamis, 25 Agustus 2011

Sinopsis Prosecutor Princess Episode 2


Sinopsis Prosecutor Princess Episode 2

Hye Ri berteriak melihat kedatangan In Woo. Meski Se Joon protes atas sikap Hye Ri itu, dia tetap meyeret In Woo keluar kantor untuk berbicara padanya. Hye Ri hanya ingin memisahkan urusan pribadi dan kantor. Akan tetapi, In Woo datang ke kantor Hye Ri bukan untuk menagih hutang, melainkan sebagai pengacara dari pria yang Hye Ri penjarakan.
Hye Ri bersembunyi di luar, di dekat pilar untuk menunggu In Woo. Pria ini datang dengan diam-diam dan langsung menagih hutang Hye Ri. Hye Ri dengan cepat membela diri dan mengatakan kalau dia akan membayar In Woo segera. In Woo menyerang dengan mengatakan, “Apa kau lintah darat? Apa kau ini mata duitan? Apa kau selalu membawa puluhan ribu dollar bersamamu? Atau apa kau ingin membayarku dengan kartu kredit?” In Woo berkata kalau dia ingin uangnya tunai. Hye Ri berjanji kalau dia akan memberikan uangnya besok saat makan siang.
Di kantor, asisten Se Joon bercerita jika In Woo adalah pengacara top yang selalu memenangkan kasusnya. Akan tetapi, dia hanya memilih kasus yang dia sukai tanpa menghiraukan uang. Ketika Hye Ri kembali, Se Joon menyerahkan file sebuah kasus baru tentang ibu-ibu yang sedang bertengkar dan mengatakan padanya kalau Hye Ri sebaiknya memikirkan ulang tentang keputusannya terhadap kasus perampokan.
In Woo kembali ke kantornya, dimana dia bertemu dengan Jenny Ahn, yang juga seorang pengacara sama seperti In Woo. Ketimbang bertanya bagaimana dia meyakinkan Se Joon untuk mengubah keputusannya, Jenny malah bertanya bagaimana pertemuan In Woo dengan Hye Ri.
Jenny: Bagaimana perasaanmu setelah bertemu dengan Hye Ri secara langsung?
In Woo: Aku bertemu dengan wanita yang seharusnya dulu aku temui.
Jenny: Lalu semuanya akan dimulai sekarang. Bekerjalah dengan baik.
Hye Ri tetaplah Hye Ri. Tepat jam 6 dia berkemas-kemas dan pergi. Se Joon bertanya apakah dia tidak punya rencana untuk kerja lembur. Hye Ri menjawab tidak – kenapa dia harus kerja lembur padahal dia hanya pegawai negeri yang tidak akan dibayar bila kerja lembur. Se Joon berkomentar, “Apa kau pikir jaksa yang lain mau kerja lembur karena tidak bisa mengatakan hal itu? Atau mereka tidak berpikir kesana?” Hye Ri hanya berkata kalau jaksa yang lain kerja lembur karena kasus yang banyak maka pemerintah harus menyewa lebih banyak jaksa.
Sementara Hye Ri melepaskan jenuhnya dengan sahabatnya Yoon Ah di kelas yoga, Se Joon dan Jung Sun kerja lembur sambil makan jjajangmyun. Mereka saling bertanya apa yang harus dilakukan pada Hye Ri – keluhan banyak muncul karena sikapnya. Setelah pimpinan pergi, Jung Sun meminta Se Joon untuk bicara pada Hye Ri serta menyerahkan semuanya padanya. Tapi Se Joon berkomentar kalau Hye Ri tidak akan berubah hanya dengan cara itu.
Keesokan harinya, Hye Ri pergi untuk bertemu dengan In Woo di restoran yang sudah ditentukan sambil membawa uangnya. Dia menyerahkan uangnya, sekitar 1000 won dan meminta In Woo menghitung uang itu dihadapannya. In Woo setuju. Hye Ri tidak akan puas hanya melihat In Woo menghitung uang. Dia bertanya, bagaimana In Woo bisa tahu – apakah dia mengikutinya? Tentu saja In Woo tidak akan melakukan hal itu. Dia mengatakan kalau dia Hye Ri maka dia akan melakukan hal yang sama – kecuali membawa uang recehan.
Mereka ada acara makan siang kenegaraan dan In Woo bertanya kenapa Hye Ri tidak pergi ke seminarnya. Hye Ri terkejut karena In Woo tahu hal itu dan memintanya untuk menjaga rahasia itu. Seminar itu adalah hal penting. Setiap jaksa yang baru lulus harus hadir disana agar tahu aturan pekerjaan mereka. Hye Ri bahkan menawari In Woo uang agar tetap tutup mulut. In Woo hanya tertawa.
Setelah selesai makan, In Woo berkata kalau dia tahu bila mereka akan bertemu lagi. Hye Ri tidak peduli dan menyebut In Woo pria dangkal lalu pergi. Ketika Hye Ri sampai di kantor, Se Joon baru saja pergi untuk memberikan kuliah. Dia menemukan file kasus yang sedang dikerjakannya di meja kerjanya dan sebuah file tentang kasus selebritis dimana seorang seleb menuntut seleb lainnya dan semua ini dimulai dengan kisah cinta segitiga. Hye Ri tentu sangat tertarik. Tapi, ibu-ibu yang kasusnya ditangani Hye Ri tiba.
Mereka mempunyai cerita yang berbeda tentang siapa yang bersalah, tapi Hye Ri hanya peduli pada bukti bukan pengakuan ibu-ibu itu. Jelas kalau korban itu berbohong, Hye Ri berkata kalau tamparan itu adalah buktinya dan menyalahkan ibu yang dianggap sebagai korban. Ibu yang dituduh itu menolak tuduhan. Jadi Hye Ri permisi untuk menggunakan kamar mandi padahal sebenarnya dia hanya ingin membaca kasus selebritis itu. Di dalam kamar mandi, dia mendengar kalau karyawan lain mengejeknya. Hye Ri berhenti membaca kasus itu dan mengahadapi rekan kerjanya. Mereka pasti iri sebab dia lebih cantik daripada siapapun di kantor ini.
Se Joon kembali dan tidak bisa menemukan file kasus selebriti itu. Hye Ri bertingkah aneh dan pencarian besar-besaran pun dilakukan untuk menemukan berkas itu. Sementara itu, pegawai yang lain berkumpul di depan pintu untuk menyaksikan Hye Ri yang membuat kesalahan besar pertamanya. Untungnya, Jung Sun lewat di depan lift dan melihat salah satu ajumma membaca sebuah kertas yang terlihat seperti file kasus.
Se Joon menegur Hye Ri secara pribadi. Apa Hye Ri tidak mendapat pelajaran keamanan selama seminar? Dia meminta Hye Ri untuk berhati-hati – oke, Hye Ri mungkin tidak peduli pada orang lain atau menikmati pertemanan dengan jaksa senior, atau kerja lembur, tapi Hye Ri harus hati-hati karena perbuatannya bisa mengahancurkan atau menyelamatkan hidup seseorang. Hye Ri berkata dia merasa dia sudah bersikap berdasarkan standarnya. Se Joon tahu dia tidak bisa memaksa dan pergi.
Se Joon mengantar Jung Sun pulang ke rumah. Ibunya memperingatkan Jung Sun karena selalu datang terlambat dan seorang anak bernama Bin, mengatakan padanya agar dia mulai menjaga dirinya sendiri atau dia tidak akan pernah menikah. Ibu masuk ke kamar Jung Sun dan menjelaskan apa yang dimaksud Bin – Jung Sun akan terus bertambah tua dan tawaran untuk kencan buta sudah berhenti. Jung Sun sebenarnya punya pria yang disukainya, hanya saja pria itu tidak menyadarainya. Sementara itu, Se Joon sedang duduk di kamarnya sambil memandangi foto istrinya yang sudah meninggal. Dia mirip sekali dengan Hye Ri.
Meski Se Joon sudah menegurnya, Hye Ri tetap saja pulang pada jam 6, lalu bersenang-senang entah itu shoping atau ke spa bareng teman-temannya. Di pihak lain, jaksa yang lain bunuh diri dengan pekerjaan yang menumpuk. Mereka harus melakukan sesuatu dan Se Joon meminta agar mereka menemukan jaksa terlatih lainnya untuk Hye Ri. Seorang asisten langsung mengirim email ke Jung Sun, Jaksa Lee Min Suk dan Chae Ji Won. Mereka mengerti betapa mengerikannya hal itu dan menolaknya.
Buruknya, Hye Ri mengajak mereka semua makan di sebuah restoran yang super duper mahal. Tak ada yang bisa menerima hal itu – sebab mereka hanya pegawai pemerintah. Menurut Hye Ri, ini adalah ide bagus – mereka bisa datang kesini dua kali seminggu. Mereka hanya perlu mengeluarkan biaya tambahan sebesar 200-300 dolar per bulan untuk makan siang ini. Mereka semua menolak jadi Hye Ri dengan baik hati menawari untuk membayarnya.
Jung Sun berbicara pada Hye Ri. Bagaimana mungkin dia menawarkan hal semahal itu? Saat Jung Sun makan siang, dia tidak pernah menghabiskan lebih dari 10 dolar. Hye Ri tidak setuju – seleranya tidak sama dengan orang lain dan tidak adil bila dia memaksakan dirinya makan makanan seperti itu. Jung Sun berkata kalau acara makan siang adalah kesempatan bagi semua orang untuk mengenal lebih dekat dan meminta nasehat – tidak ada hubungannya dengan makanan.
Asisten Se Joon akhirnya mengatahui apa yang mengganggu dari Hye Ri. Dia melihat kalung Hye Ri dan ingat kalau dia adalah wanita yang menghalangi Se Joon untuk menangkap penjahat Kim Dong Suk. Asisten itu membisikkan ini ke orang lain dan berita itu pun menyebar dengan cepat. Semua orang tahu kalau Hye Ri tidak datang ke acara seminar dan malah datang ke acara lelang. Berita ini akhirnya sampai ke telinga pimpinan dan dia sangat marah.
Solusinya: Hye Rin mendapat kantor baru dengan kasusnya sendiri. Dia sangat senang mendengar promosi ini. Sementara itu, asisten Jung Sun dan Min Suk lebih baik mati daripada mendapatkan hal ini. Ketika Hye Ri memberitahu keluarganya tentang hal ini, ayah gembira untuk kesuksesan putrinya dan ibu berkata bila Hye Ri menikah dengan teman kencan butanya yang merupakan orang politik maka keluarga mereka akan menjadi keluarga yang sempurna secara politk, sosial dan financial! Tapi saat di kamar Hye Ri, ibu menarik kembali ucapannya dan berkata kalau sebaiknya dia merasakan cinta sejati dulu. Hye Ri berkata kalau cinta sejati tidak ada – yang ada, orang hanya harus mencintai dirinya sendiri.
Hye Ri pindah ke kantor barunya dengan segala hal yang bertema bunga. Jenny datang untuk memberitahu In Woo hal ini. In Woo terkejut dan tidak dapat mempercayainya. Sementara jaksa yang lain mendapatkan kasus yang banyak, Hye Ri hanya mendapat beberapa dan kasus ini adalah kasus yang gampang. Jelas kalau mereka tidak percaya pada kemampuan Hye Ri. Akan tetapi, Hye Ri berpikir kalau mereka membantu meringankan pekerjaannya. Di kantornya, Hye Ri praktis tidak melakukan apa-apa.
In Woo mengunjungi Hye Ri sambil membawa bunga untuk mengucapka selamat padanya. In Woo bertanya apakah dia telah menjadi jaksa yang baik. Hye Ri bertanya-tanya apakah In Woo tertarik padanya. In Woo mengiyakan – tapi bukan dalam cara yang seperti itu. Dia hanya berkata kalau Hye Ri akan membutuhkannya segera. Hye Ri tidak bodoh. Dia menyadari kalau aneh bila dia tidak melakukan apa-apa di kantornya. Dia bersembunyi di kamar mandi untuk mendengarkan berita terbaru. Hye Ri akhirnya tahu kalau semua orang sudah tahu kalau dia menghilang saat acara seminar. Dan semua orang tidak percaya kalau Hye Ri begitu bodoh untuk tahu kalau para senior dan pimpinan sudah menyerah berurusan dengannya.
Hye Ri membuang bunga pemberian In Woo lalu pergi ke kantornya. Berani-beraninya In Woo memberitahu semua orang kalau dia tidak menghadiri acara seminar. In Woo bersikeras kalau dia tidak pernah memberitahu siapapun tapi Hye Ri tidak percaya. Hye Ri akan menuntut In Woo karena sudah menyebar fitnah. Dia lalu keluar tapi In Woo mengejarnya. Ini bukan salahnya – dia menyuruh Hye Ri untuk memperbaiki sikapnya yang semborono dulu. Hye Ri berkata kalau In Woo mengahncurkan statusnya, dia akan kembali dan membunuhnya.
Hye Ri pergi menemui pmpinan dan meminta kasus yang pantas. Dia minta maaf karena sudah melewatkan acara seminar, hanya itu. Pimpinan langsung berkata kalau Hye Ri sudah banyak membuat masalah dan dia tidak menyadari hal itu. Dia tidak punya rasa tanggung jawab dan sudah ditolak oleh semua departemen. Hye Ri meninggalkan kantor dengan terguncang. Dia berpura-pura kalau pimpinan pasti sudah gila. Akan tetapi, jaksa yang lain tahu yang lebih baik.
Hye Ri pergi ke klub malam itu dan menari dengan dua orang pria. Dia dan Yoon Ah berpesta bareng pria-pria itu. Sampai polisi masuk dan menangkap pria-pria itu. Mereka berkata kalau Hye Ri adalah pacar dari salah satu pria itu dan dia dibawa ke klub ini. Pria-pria itu ternyata gigolo. Semuanya harus masuk penjara. Dan para wartawan berusaha mendapatkan gambar Hye Ri…

BERSAMBUNG

credit : http://meylaniaryanti.wordpress.com

Sinopsis Prosecutor Princess Episode 1


Sinopsis Prosecutor Princess Episode 1 

Inilah acara wisuda bagi para jaksa. Para wisudawan dan wisudawati terlihat serius dan angkuh. Hye Ri tampil dengan sepatu hak tingginya yang cemerlang. Dia juga terlihat gembira menyambut hari besar itu.
Akan tetapi, segera setelah acara wisuda berakhir Hye Ri berkata kalau dia tidak bisa menghadiri acara after ceremony. Masalahnya, ibunya sedang sakit parah. Siapa yang bisa bilang kalau itu hanya perkataan bohong. Tapi begitulah. Hye Ri pergi ke sebuah resort ski setelah acara wisudanya.
Hye Ri pergi berbelanja terlebih dahulu baru ke resor ski itu. Kelihatannya dia akan bertemu dengan seorang teman jadi mereka bisa menghadiri acara lelang Gioberni. Acara lelang itu menampilkan baju mahal dan eksklusif.
Sementara itu, ayah Hye Ri rada-rada kesal dengan alasan sakit itu. Dia berbicara pada istrinya dengan sedikit kasar. Namun, istrinya menjawab dengan tenang seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Ibu Hye Ri: “Mungkin… aku menderita anemia.”
Pak Ma: “Dengan tubuh seperti itu… anemia?”
Ketika Hye Ri sampai di resor ski, Jaksa Yoon juga sampai di tempat itu. Kenapa Se Joon ada di tempat itu? Alasannya adalah karena seorang plagiat bernama Kim Dong Suk akan menghadiri acara lelang Gioberni. Dia membawa seorang anak buah yang akan merekam barang-barang yang di lelang jadi bisa dibuat tiruannya dan dijual sebagai benda yang asli. Asisten Jaksa Yoon bertanya-tanya kenapa semua wanita menyukai koleksi itu. Se Joon menjawab kalau semua wanita ingin menjadi ratu.
Dong Suk adalah bagian dari penjahat yang suka membuat barang tiruan dan merugikan banyak selebritis. Orang ini sering sekali lolos dan Jaksa Yoon ingin membalas dendam. Dia pergi ke tempat itu tanpa penasehatnya. Kasus ini sangat penting buatnya jadi dia tidak peduli pada birokrasi.
Beberapa meter jauhnya, Hye Ri sedang main ski. Dia sudah bekerja keras selama ini jadi pantas mendapat liburan. Akan tetapi, Hye Ri sedang dibuntuti. Orang ini tidak jelas laki-laki atau perempuan. Orang misterius.
Waktunya beraksi! Hye Ri dirampok. Liburan kali ini tidak semulus yang dia kira. Sekarang dia tidak punya apa-apa, uang atau telepon. Satu lagi, kamar yang telah dia pesan ditempati oleh orang lain. Dialah In Woo, pria yang keren yang bisa bikin jatuh cinta. Teman Hye Ri tidak jadi datang. Satu yang pasti, Hye Ri tidak membatalkan pemesanannya.
Acara lelang dimulai. Se Joon, asistennya, Hye Ri, Dong Suk, dan anak buahnya bersama. Hye Ri duduk di disamping anak buah Dong Suk dan bahkan meminjam telpon wanita itu untuk menelpon mama Ma. Sayangnya, dia sedang tidur. Hye Ri bahkan tidak peduli kalau dia tidak punya uang dan memulai penawaran. Dia ingin sepatu itu.
In Woo juga di acara itu dan mulai menawar. Hye Ri tidak dapat membiarkan itu. Jadi dia menawar 7 juta won untuk sepatu itu dan menang. Gila! Masalahnya, Hye Ri itu tidak punya uang jadi sepatu itu toh jatuh juga ke tangan orang lain: In Woo. Hye Ri diganggu oleh orang yang dia sangka telah mencuri uangnya. Sialnya, orang itu adalah Jaksa Yoon.
Se Joon kesal dengan ulah Hye Ri. Dia memandang Hye Ri sekilas dan memerhatikan anting-anting wanita itu. Tiba-tiba dia ingat pada sesuatu. Dong Suk! Akan tetapi, Se Joon kalah cepat. Penipu itu sudah kabur.
Hye Ri benar-benar hancur sekarang. Dia tidak punya uang, telpon, tidak ada tempat menginap dan bahkan tidak bisa menghubungi kenalannya. Dia melihat In Woo dengan sepatu di acara lelang. Dan hanya ada satu ide di kepala Hye Ri: pergi ke kamar In Woo dan menyetujui penawaran pria itu untuk berbagi kamar. In Woo setuju. Sementara dia pergi, Hye Ri mencoba sepatu itu lalu mandi.
Ketika In Woo tiba, dia menemukan Hye Ri tenggelam di bathtub dan menolongnya. Hye Ri mengira pria itu psikopat dan berteriak. Keesokan harinya, mereka berjanji untuk bertemu lagi jadi Hye Ri bisa membayar semua uang yang dipinjamnya dari In Woo.
Kekasih In Woo tidak datang. Jadi Hye Ri lantas berkata kalau sebaiknya dia menjual sepatu itu saja. In Woo setuju dan Hye Ri pulang ke rumah dengan hati senang. Tapi ada masalah: dia kehilangan nomer telpon In Woo!
Hye Ri akhirnya mulai bekerja sebagai jaksa. Dia berdandan sangat canggih. Sikapnya sangat salah dan dia sama sekali tidak menyadari itu. Dia menolak mendengarkan perintah dari Jung Sun. Ini memang nasib. Hye Ri bekerja di kantor yang sama dengan Yoon Se Joon. Hye Ri langsung mengenali Se Joon sejak pertama kali melihatnya. Tapi, Se Joon bersikap kalau dia sama sekali tidak mengenal Hye Ri.
Keesokan harinya adalah yang paling aneh. Hye Ri belum juga mengganti roknya yang terlalu pendek dan malah membuat pertanyaan mengganggu: apakah Se Joon dan Jung Sung berpacaran? Masalahnya mereka datang bersama. Jung Sun hanya menyuruh Hye Ri untuk mengurus urusannya sendiri dan dia ditegur karena pakaian dan dandannya sngat tidak sesuai.
Ada acara yang diadakan dan Hye Ri serta rekan-rekan sekantornya pergi minum. Jung Sun khawatir sebab Hye Ri minum banyak banget. Ada juga acara karaoke dimana Hye Ri menyanyi dengan antusias. Hye Ri juga menari gila-gilaan dengan pakaian sensualnya! Se Joon terlihat bingung.
Ketika mereka semua pergi dari tempat hiburan itu, ada seorang pria misterius lagi. Dia mirip dengan pria tempo hari yang merampok Hye Ri. Weitsss… dia cuma In Woo.
Hye Ri ingin menyembunyikan mabuk yang dia alami semalam dari ibunya. Dia sudah hampir kabur waktu melihat mama membawakannya… teh? Ibu berpikir kalau berat badan Hye Ri naik.
In Woo memutuskan untuk terlibat dalam kehidupan Hye Ri. Jadilah dia berakhir di kantor Jaksa Yoon. Kantor itu cukup terkenal di sekitar sana dan Hye Ri berpikir kalau In Woo datang kesana untuk meminta uangnya. Takut dan gelisah, Hye Ri berteriak.

BERSAMBUNG


credit : http://meylaniaryanti.wordpress.com/2010/05/08/sinopsis-prosecutor-princess-%E2%80%93-episode-1/

Sinopsis Prosecutor Princess Episode 1


Sinopsis Prosecutor Princess Episode 1 

Inilah acara wisuda bagi para jaksa. Para wisudawan dan wisudawati terlihat serius dan angkuh. Hye Ri tampil dengan sepatu hak tingginya yang cemerlang. Dia juga terlihat gembira menyambut hari besar itu.
Akan tetapi, segera setelah acara wisuda berakhir Hye Ri berkata kalau dia tidak bisa menghadiri acara after ceremony. Masalahnya, ibunya sedang sakit parah. Siapa yang bisa bilang kalau itu hanya perkataan bohong. Tapi begitulah. Hye Ri pergi ke sebuah resort ski setelah acara wisudanya.
Hye Ri pergi berbelanja terlebih dahulu baru ke resor ski itu. Kelihatannya dia akan bertemu dengan seorang teman jadi mereka bisa menghadiri acara lelang Gioberni. Acara lelang itu menampilkan baju mahal dan eksklusif.
Sementara itu, ayah Hye Ri rada-rada kesal dengan alasan sakit itu. Dia berbicara pada istrinya dengan sedikit kasar. Namun, istrinya menjawab dengan tenang seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Ibu Hye Ri: “Mungkin… aku menderita anemia.”
Pak Ma: “Dengan tubuh seperti itu… anemia?”
Ketika Hye Ri sampai di resor ski, Jaksa Yoon juga sampai di tempat itu. Kenapa Se Joon ada di tempat itu? Alasannya adalah karena seorang plagiat bernama Kim Dong Suk akan menghadiri acara lelang Gioberni. Dia membawa seorang anak buah yang akan merekam barang-barang yang di lelang jadi bisa dibuat tiruannya dan dijual sebagai benda yang asli. Asisten Jaksa Yoon bertanya-tanya kenapa semua wanita menyukai koleksi itu. Se Joon menjawab kalau semua wanita ingin menjadi ratu.
Dong Suk adalah bagian dari penjahat yang suka membuat barang tiruan dan merugikan banyak selebritis. Orang ini sering sekali lolos dan Jaksa Yoon ingin membalas dendam. Dia pergi ke tempat itu tanpa penasehatnya. Kasus ini sangat penting buatnya jadi dia tidak peduli pada birokrasi.
Beberapa meter jauhnya, Hye Ri sedang main ski. Dia sudah bekerja keras selama ini jadi pantas mendapat liburan. Akan tetapi, Hye Ri sedang dibuntuti. Orang ini tidak jelas laki-laki atau perempuan. Orang misterius.
Waktunya beraksi! Hye Ri dirampok. Liburan kali ini tidak semulus yang dia kira. Sekarang dia tidak punya apa-apa, uang atau telepon. Satu lagi, kamar yang telah dia pesan ditempati oleh orang lain. Dialah In Woo, pria yang keren yang bisa bikin jatuh cinta. Teman Hye Ri tidak jadi datang. Satu yang pasti, Hye Ri tidak membatalkan pemesanannya.
Acara lelang dimulai. Se Joon, asistennya, Hye Ri, Dong Suk, dan anak buahnya bersama. Hye Ri duduk di disamping anak buah Dong Suk dan bahkan meminjam telpon wanita itu untuk menelpon mama Ma. Sayangnya, dia sedang tidur. Hye Ri bahkan tidak peduli kalau dia tidak punya uang dan memulai penawaran. Dia ingin sepatu itu.
In Woo juga di acara itu dan mulai menawar. Hye Ri tidak dapat membiarkan itu. Jadi dia menawar 7 juta won untuk sepatu itu dan menang. Gila! Masalahnya, Hye Ri itu tidak punya uang jadi sepatu itu toh jatuh juga ke tangan orang lain: In Woo. Hye Ri diganggu oleh orang yang dia sangka telah mencuri uangnya. Sialnya, orang itu adalah Jaksa Yoon.
Se Joon kesal dengan ulah Hye Ri. Dia memandang Hye Ri sekilas dan memerhatikan anting-anting wanita itu. Tiba-tiba dia ingat pada sesuatu. Dong Suk! Akan tetapi, Se Joon kalah cepat. Penipu itu sudah kabur.
Hye Ri benar-benar hancur sekarang. Dia tidak punya uang, telpon, tidak ada tempat menginap dan bahkan tidak bisa menghubungi kenalannya. Dia melihat In Woo dengan sepatu di acara lelang. Dan hanya ada satu ide di kepala Hye Ri: pergi ke kamar In Woo dan menyetujui penawaran pria itu untuk berbagi kamar. In Woo setuju. Sementara dia pergi, Hye Ri mencoba sepatu itu lalu mandi.
Ketika In Woo tiba, dia menemukan Hye Ri tenggelam di bathtub dan menolongnya. Hye Ri mengira pria itu psikopat dan berteriak. Keesokan harinya, mereka berjanji untuk bertemu lagi jadi Hye Ri bisa membayar semua uang yang dipinjamnya dari In Woo.
Kekasih In Woo tidak datang. Jadi Hye Ri lantas berkata kalau sebaiknya dia menjual sepatu itu saja. In Woo setuju dan Hye Ri pulang ke rumah dengan hati senang. Tapi ada masalah: dia kehilangan nomer telpon In Woo!
Hye Ri akhirnya mulai bekerja sebagai jaksa. Dia berdandan sangat canggih. Sikapnya sangat salah dan dia sama sekali tidak menyadari itu. Dia menolak mendengarkan perintah dari Jung Sun. Ini memang nasib. Hye Ri bekerja di kantor yang sama dengan Yoon Se Joon. Hye Ri langsung mengenali Se Joon sejak pertama kali melihatnya. Tapi, Se Joon bersikap kalau dia sama sekali tidak mengenal Hye Ri.
Keesokan harinya adalah yang paling aneh. Hye Ri belum juga mengganti roknya yang terlalu pendek dan malah membuat pertanyaan mengganggu: apakah Se Joon dan Jung Sung berpacaran? Masalahnya mereka datang bersama. Jung Sun hanya menyuruh Hye Ri untuk mengurus urusannya sendiri dan dia ditegur karena pakaian dan dandannya sngat tidak sesuai.
Ada acara yang diadakan dan Hye Ri serta rekan-rekan sekantornya pergi minum. Jung Sun khawatir sebab Hye Ri minum banyak banget. Ada juga acara karaoke dimana Hye Ri menyanyi dengan antusias. Hye Ri juga menari gila-gilaan dengan pakaian sensualnya! Se Joon terlihat bingung.
Ketika mereka semua pergi dari tempat hiburan itu, ada seorang pria misterius lagi. Dia mirip dengan pria tempo hari yang merampok Hye Ri. Weitsss… dia cuma In Woo.
Hye Ri ingin menyembunyikan mabuk yang dia alami semalam dari ibunya. Dia sudah hampir kabur waktu melihat mama membawakannya… teh? Ibu berpikir kalau berat badan Hye Ri naik.
In Woo memutuskan untuk terlibat dalam kehidupan Hye Ri. Jadilah dia berakhir di kantor Jaksa Yoon. Kantor itu cukup terkenal di sekitar sana dan Hye Ri berpikir kalau In Woo datang kesana untuk meminta uangnya. Takut dan gelisah, Hye Ri berteriak.

BERSAMBUNG


credit : http://meylaniaryanti.wordpress.com/2010/05/08/sinopsis-prosecutor-princess-%E2%80%93-episode-1/

Sinopsis Oh My Lady Episode 12


Sinopsis Oh My Lady Episode 12


Kae Hwa mengaku pada Shi Joon kalau dia dan Min Woo tinggal bersama tapi dia dengan tegas mengatakan kalau mereka tidak punya hubungan apa-apa. “Aku pembantunya.” Kae Hwa merasa sangat bersalah pada Shi Joon. Dalam perjalanan pulang ke rumah, Shi Joon mengingat lagi apa yang dikatakan Yoon Seok bahwa sebaiknya dia tidak mempercayai Kae Hwa. Di pihak lain, Reporter Han menelpon editornya untuk meminta seluruh halaman depan koran yang akan terbit besok.
Kae Hwa berjalan lesu saat kembali ke apartemen dan Min Woo mengatainya sebagai pembohong yang mengerikan karena sudah seenaknya mengumumkan pada orang lain jika mereka tinggal bersama. Mereka bertengkar tapi Kae Hwa sedang tidak mood melakukan apa-apa karena masih teringat pada apa yang baru saja terjadi. Dia tidak tahu bagaimana cara memberitahu Shi Joon yang sebenarnya – keberadaan Ye Eun sama sekali tidak boleh terbongkar.
Jung Ah meminta waktu untuk berbicara dengan Shi Joon. Jung Ah berkata, “Aku ingin berpisah darimu.” dan menyarankan agar mereka bercerai saja. Sudah bertahun-tahun sejak mereka bersikap sebagai pasangan yang sesungguhnya. Hidup seperti ini sangat tidak berarti, “Aku lelah pada suami yang bahkan tidak marah jika istrinya berselingkuh!” Setelah Jung Ah pergi, barulah reaksi dapat dilihat di wajah Shi Joon.
Ye Eun bersikap lebih terbuka dan aktif, seperti ketika dia meminta tanda tangan Kae Hwa. Akan tetapi, Kae Hwa sedang sibuk saat itu jadi dia mencari Min Woo untuk meminta tanda tangan. Min Woo setuju untuk tanda tangan dan menyuruh Ye Eun untuk menyombong dihadapan kawan-kawannya kalau Sung Min Woo memberinya tanda tangan.
Meski Min Woo masih menganggap dirinya sebagai ‘oppa’-nya Ye Eun, tapi setidaknya dia mau menenangkan gadis itu dan menyebutnya anak yang mengagumkan. Ini membuat Kae Hwa tersenyum dan yakin kalau dia harus merahasiakan keberadaan Ye Eun dari Shi Joon. Meskipun seandainya hal itu akan membuat Shi Joon marah padanya. Akan tetapi, tidak ada yang sadar kalau sebuah berita dengan judul ‘Bintang Top Mr. S Tinggal dengan Wanita yang Lebih Tua!’.
Shi Joon muncul dengan sikap santai jadi Produser Eom menyimpulkan kalau dia belum mendengar berita yang sekarang lagi hot dan langsung memberitahu Shi Joon. Berita sudah menyebar dengan cepat tapi Min Woo masih bisa duduk santai di rumah sambil menonton West Side Story. Dia bahkan sempat-sempatnya menyanyi.
Yoon Seok, yang diburu pencari berita, sampai di tempat Min Woo untuk menunjukkan koran hari ini pada sang artis. Inikah maksud Min Woo ketika dia bilang dia akan menghancurkan mereka berdua? Yoon Seok terlihat bingung dan meminta Min Woo untuk tetap tinggal di rumah.
Dalam waktu singkat lobby segera dipenuhi oleh wartawan dan fotografer yang ingin mendapatkan informasi yang lebih jelas tentang berita hari ini. Yu Ra menuduh Reporter Han telah menulis berita palsu. Akan tetapi, Han mengatakan kalau dia punya sumber yang dapat dipercaya, yang memancing rasa ingin tahu Yu Ra. Sayangnya, Han tidak mau memberitahunya siapa orang itu.
Semuanya jadi buruk buat Kae Hwa. Dia meninggalkan kantor untuk pergi ke toko sebentar. Dalam perjalanannya, dia melihat banyak sekali wartawan di luar gedung kantor The Show Company. Salah seorang reporter bertanya apakah dia bekerja disini dan apakah dia tahu siapa Yoon Kae Hwa. Ketika dia menjawab kalau dia adalah Yoon Kae Hwa, semua orang jadi gila.
Tidak hanya para wartawan yang jadi gila tapi para penggemar Min Woo juga mulai melempari Kae Hwa dengan telur. Shi Joon tiba tepat saat Kae Hwa sedang diserang lalu menyelamatkannya. Dia melindungi Kae Hwa dan mendorongnya masuk ke mobil. Shi Joon menunjukkan berita di koran pada Kae Hwa dan dia langsung tahu kalau dia adalah headline utamanya!
Shi Joon bertanya apakah Kae Hwa mau memberitahunya ada hubungan apa sebenarnya dia dengan Min Woo. Kae Hwa hanya bisa berkata, “Aku minta maaf.” Shi Joon bertanya apa yang akan dia lakukan – jika Kae Hwa tidak bisa menjelaskan yang sebenarnya, maka dia tidak akan bisa meluruskan pemberitaan. Meski sedang di tengah-tengah masalah, Kae Hwa masih mengkhawatirkan Min Woo soalnya dia yang akan kena dampak paling besar.
Yoon Seok meminta agar bisa bertemu dengan Reporter Han. Rencananya adalah dia akan memutarbalikkan fakta untuk menyelamatkan Min Woo. Jadi Yoon Seok berpura-pura senang denga artikel yang ditulis Han – tidakkah dia tahu kalau dia telah ketinggalan berita yang lebih besar? Yoon Seok berkata, “Kami sebenarnya adalah korban. Apa kau tahu betapa mengerikannya Yoon Kae Hwa?” Dengan informasi tambahan ini, Han mulai menulis artikel lagi dan menggambarkan Kae Hwa sebagai tukang terror.
Min Woo menelpon Kae Hwa. Akan tetapi, hp-nya tertinggal di kantor jadi tidak ada yang mengangkat telpon itu. Ketika Yoon Seok datang lagi, dia menjamin Min Woo bahwa urusan ini sudah ditangani dengan baik dan menyuruh Min Woo untuk beristirahat saja. Yoon Seok juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mengingatkan Min Woo kalau dia selalu ada di saat-saat sulit seperti sekarang.
Kae Hwa meminta maaf pada Min Ji karena dia tidak datang ke acara di kelasnya. Min Ji mendengus dan langsung menutup telponnya. Kae Hwa kemudian mengecek keadaan Min Woo dengan hp Shi Joon dan senang setelah mendengar dia baik-baik saja. Kae Hwa mengatakan kalau dirinya juga baik-baik saja dan kehadiran Shi Joon merupakan sebuah pertolongan paling besar. Kae Hwa meminta maaf karena terlibat skandal dengannya yang sudah membuat Min Woo malu. Dia juga mengaku kalau sebenarnya dia takut.
Setelah menutup telpon, Min Woo melepaskan kejengkelannya kenapa Kae Hwa harus bersama Shi Joon. Apa dia tidak punya teman yang lain? Semuanya berubah dari buruk menjadi lebih buruk saat berita di tv menayangkan informasi dari Yoon Seok. Sekarang Kae Hwa disebut blackmailer yang memaksa Min Woo untuk bergabung dengan acara musikal. Dia dituduh mengancam Min Woo dengan memakai alasan tabrak lari.
Kae Hwa dan Shi Joon melihat berita ini saat makan siang, yang membuat Kae Hwa kesal lagi. Dia lalu menyingkir untuk menelpon Bok Nim agar mau menjaga Ye Eun (Shi Joon mendengar semuanya). Kae Hwa akhirnya mengungkap kebenaran. Shi Joon tidak percaya Kae Hwa rela disakiti hanya untuk tetap merahasiakan anak Min Woo.
Kae Hwa menjawab bahwa dia harus melindungi gadis itu dan mengatakan kalau tuduhan blackmailing itu benar – dia akan merahasiakan Ye Eun dengan syarat Min Woo mau bergabung dalam acara musikal. Kae Hwa meminta maaf karena sudah menyeret perusahaan ke dalam masalah ini dan tahu kalau Shi Joon pasti marah. Shi Joon memang marah tapi kemarahannya tertuju pada hal lain.
Min Woo juga melihat berita itu dan meneriaki Yoon Seok karena sudah menuduh Kae Hwa melakukan blackmail. Ini sebenarnya pembalikkan fakta saja karena sebenarnya Yoon Seok-lah yang memakai alasan kecelakaan mobil untuk melawannya. Min Woo juga membela Kae Hwa dengan mengatakan kalau dia adalah wanita yang baik dan tulus dan menjelaskan bahwa Kae Hwa-lah yang selama ini membesarkan Ye Eun.
Yoon Seok merasa kalau reaksi Min Woo sangat aneh, dan bertanya apakah dia akan lebih memilih mengungkap yang sebenarnya. Yoon Seok menjelaskan strateginya dengan mengatakan kalau tidak ada seorang pun yang tahu siapa Kae Hwa, jadi apa salahnya memanfaatkan dia sekali lagi, jika hal itu bisa menyelamatkan Min Woo.
Min Woo bahkan tidak bisa menyelesaikan pembicaraan telponnya lalu menutupnya. Dia berteriak sangat putus asa. Segera setelahnya, teman Min Woo, Tae Gu, datang dengan membawa penyamaran untuk membuat Min Woo terlihat seperti pria pengantar makanan. Dengan memakai helm dan jaket, Min Woo berhasil tidak dikenali dan masuk ke dalam mobilnya. Dia kemudian mendapat telpon dari Shi Joon yang ingin bertemu.
Byung Hak masuk ke dalam kantor sambil marah-marah, mencari Kae Hwa. Dia bahkan bertanya dengan curiga apakah ini sebenarnya salah perusahaan dan apakah mereka menggunakan Kae Hwa sebagai kambing hitam. Jika dia terus menyiksa Kae Hwa maka dia akan menarik investasinya.
Shi Joon bertemu Min Woo. Dia terlihat tidak senang. Min Woo sudah menyatakan dirinya sebagai korban dan ini membuat Shi Joon marah. Beraninya dia menyebut dirinya sebagai korban padahal ada wanita tak bersalah yang mengambil bagian terberat skandal ini untuk tetap menjaga rahasianya? Shi Joon: “Aku tidak peduli pada kehidupan pribadimu tapi kau seharusnya mempunyai hati nurani?!”
Shi Joon berkata pada Min Woo: “Kae Hwa pasti bodoh. Meski aku sudah tahu kebenarannya, dia tetap saja mengkhawatirkanmu!” Min Woo terganggu mendengar tuduhan ini. Shi Joon mengingatkan Min Woo kalau dulu dia pernah berkata kalau dia sekarang sudah dewasa dan untuk itu Shi Joon tidak boleh meremehkan usianya. Shi Joon menantang Min Woo: “Jadi mari kita lihat kau bersikap sebagai orang dewasa!” Min Woo harus maju dan menyelesaikan masalah ini.
Min Woo bertanya dimana Kae Hwa sekarang. Kae Hwa tidak bisa kembali ke tempat Min Woo jadi dia datang ke sauna. Disanalah Min Woo menemukannya. Min Woo menutupi kepalanya dengan handuk lalu duduk di sebelah Kae Hwa, yang mencoba mengabaikan orang asing yang tiba-tiba duduk disampingnya. Dia pindah ke ruangan lain dan Min Woo mengikutinya.
Min Woo berlari dengan cepat. Kae hwa ketakutan. Min Woo akhirnya memegang kaki Kae Hwa agar dia tidak pergi lagi. Kae Hwa mencoba melawan dengan melempar bantal ke wajah Min Woo. Barulah kemudian dia sadar kalau orang asing itu adalah Min Woo. Dia bertanya apakah Kae Hwa baik-baik saja. Awalnya Kae hwa berbohong tapi akhirnya mengaku kalau dia dalam keadaan yang tidak baik. Dia khawatir kalau Min Ji bakal membaca berita itu. Min Woo lalu berkata jika dia adalah orang yang berpengalaman dalam urusan seperti ini dan dia disini untuk menasehati Kae Hwa.
Kae Hwa tidak merasa tuduhan itu tidak adil – dia memang meneror Min Woo. Dia sendiri bilang seperti itu dulu. Min Woo berkata kalau gossip bisa saja diubah menjadi lebih menyeramkan. Internet bakal melebih-lebihkan komentar negatif. Akan tetapi, dalam beberapa hari hal itu bakal mulai menghilang. Min Woo menasehati Kae Hwa untuk menahannya sekarang karena itu toh akan berlalu.
Kae Hwa menjadi ceria mendengar hal tersebut tapi tidak begitu dengan Min Woo. Di dekat mereka para ibu mulai bergosip dan menyebut-nyebut nama Kae Hwa. Min Woo memanggil nama Kae Hwa untuk mendapatkan kembali perhatiannya dan berkata, “Tetaplah memandang mataku!”
Min Woo memegang kepala Kae Hwa dan mengarahkannya tepat menghadap wajahnya sambil berpikir (tapi tidak mengatakannya keras-keras!), “Aku minta maaf. Sebab membuatmu menemui semua hal ini karena seorang pria bernama Sung Min Woo, yang tidak akan pernah kau kenal jika kau tetap berada di dunia Yoon Kae Hwa. Karena tidak mampu memberitahumu hal lain selain bertahan, aku minta maaf.”
Setelah Min Woo pergi, Bok Nim membawa Min Ji dan Ye Eun ke sauna. Kae Hwa meminta maaf pada putrinya karena sudah melewatkan acara di sekolah. Tapi sekarang Min Ji sudah lebih mengerti – Bok Nim memberitahunya kalau pekerjaan ibunya sangat tidak bisa ditebak dan sibuk.
Min Ji dan Ye Eun sudah akrab. Untuk itu, mereka pergi meninggalkan Bok Nim dan Kae Hwa. Bok Nim sudah mengecek semua foto Kae hwa yang beredar di internet tapi anehnya semua foto itu sudah hilang. Pasti sudah ada orang yang menghapusnya. Kae Hwa berkata dengan sedih kalau dia harus berhenti dari pekerjaannya. Dia merasa sangat bersalah karena sudah menyeret nama perusahaan. Bok Nim berkata dengan tegas kalau Min Woo yang harus bertanggung jawab, bukan Kae Hwa.
Min Woo menelpon Shi Joon dan memintanya agar bertemu dengannya. Mereka bertemu di sebuah restoran kosong. Min Woo berkata kalau dia sudah biasa menjalani hidupnya seperti yang selalu dia lakukan dan agak merasa kesulitan bila harus berubah. Dia takut dan tidak tahu harus bagaimana melakukannya. Shi Joon menyemangatinya agar dia bersikap berani!
Di lobby apartemennya, Min Woo mempersiapkan diri sebelum menghadapai para wartawan. Mereka langsung mengenali Min Woo dan berkumpul. Min Woo mengumumkan kalau dia akan mengadakan konferensi pers besok pagi dimana dia akan mengungkap segalanya – tapi dengan syarat. Semua foto Kae Hwa yang beredar online harus dihapus. Yoon Seok mendengar kabar ini dan langsung menelpon. Dia marah sebab Min Woo telah setuju untuk melakukan konpres. Dia memperingatkan Min Woo agar tidak melakukan hal aneh.
Pada paginya, Min Woo berada di aula konferensi dan menghadapi para wartawan yang penasaran. Sementara itu, Ye Eun yang paling pertama mengenali Min Woo di Tv. Dia menunjuk untuk mendapatkan perhatian Kae Hwa.
Pertama-tama, Min Woo meminta maaf karena sudah menyebabkan kekecewaan dengan gossip yang beredar belakangan ini. Dia juga menjelaskan kalau dia akan meluruskan beberapa kesalahpahaman. Yaitu: (1) Dia yang memilih untuk bergabung dalam acara musikal. Tidak ada yang menekannya. (2) Kecelakaan memang terjadi tapi Kae Hwa tidak pernah menggunakan hal ini untuk memaksanya. (3) Yoon Kae Hwa tidak ada hubungannya dengan apapun. Dia orang yang jujur dan lurus.
Meski terkejut, para wartawan dapat menerima penjelasan Min Woo. Tapi Reporter Han tetap ngotot kalau Min Woo pasti punya hubungan dengan Yoon Kae Hwa – dia sering keluar masuk apartemen Min Woo. Jadi apa tepatnya inti dari hubungan mereka?
Min Woo tentu tidak mengharapkan pertanyaan ini. Untuk itu, dia berhenti sejenak dan memikirkan jawaban yang mungkin sementara semua orang menunggu dengan nafas tertahan. Setelah melewati beberapa saat yang tegang, Min Woo akhirnya memutuskan untuk berkata, “Dia dan aku berkencan.”

BERSAMBUNG

credit : http://meylaniaryanti.wordpress.com/2010/05/24/sinopsis-oh-my-lady-%E2%80%93-episode-12/

JANGAN LUPA FOLLOW ya...

sinopsis drama, info music dan film korea

patrarush.blogspot.com