Sinopsis Dream High Episode 6
Suara Sam-dong : Hyemi, maafkan aku. Aku akan melindungimu dengan lebih baik.(Sam-donglah yang telah merubah makian dan gambar iblis Hye-mi menjadi pujian dan gambar malaikat Hye-mi)
Hye-mi menemani Sam-dong ke rumah sakit. Sementara itu Jin-guk menemukan sebuah kancing di TKP. Baek-hee berusaha menghentikan tangannya yang gemetaran. Sebuah kancing di lengan seragamnya tak ada.
Guru Kang menelepon ibu Sam-dong tapi ibu Sam-dong sedang tidak di rumah, yang mengangkat telepon adalah tetangganya. Guru Kang menitipkan pesan bahwa terjadi sesuatu pada Sam-dong dan meminta ibu Sam-dong segera menghubunginya.
Hye-mi memandangi tangannya yang dipenuhi darah Sam-dong. Jin-guk mendekatinya dan dengan lembut membersihkan tangan Hye-mi. Hye-mi bertanya dengan sedih dan takut, dia akan baik-baik saja bukan? Dia tidak akan mati bukan? Jin-guk menenangkannya, walau Sam-dong polos tapi ia orang yang kuat.
Sambil menangis Hye-mi berkata bahwa itu adalah kesalahannya. Seandainya ia tidak membuang sampah ke luar, seandainya ia tidak membawa Sam-dong ke Seoul, dan seandainya-seandainya. Jin-guk menghentikannya, semua itu akan berakhir dengan seandainya kita semua tidak dilahirkan. Jadi percuma saja kita berandai-andai.
Dokter mengatakan hasil CT scan Sam-dong tidak ada masalah. Tidak ada kerusakan otak dan kerusakan tempurung kepala. Tapi karena Sam-dong belum sadar, ia belum bisa yakin. Mereka masih harus mengeceknya setelah Sam-dong sadar apakah ada cedera otak dalam atau tidak.
Dalam tidurnya, Sam-dong bermimpi saat ibunya baru mengetahui ia bisa bernyanyi. Ibunya memintanya menyanyi untuk melihat apakah Sam-dong bisa ke Seoul atau tidak. Maka Sam-dong pun menyanyi untuk ibunya:
Tanganmu membuatku sedih
Lembut, menggenggam tiap saat
Jari-jari yang kasar, sangat tidak menarik
Tangan yang dingin dan tak bergerak, namun terasa hangat
Membawa kebahagiaan.
Angin bertiup melalui lipatan pakaian, siang dan malam terbasahi keringat
Jika diberi kesempatan untuk terlahir kembali, aku tetap hanya akan mencintaimu.
Ibu Sam-dong memejamkan mata meresapi nyanyian anaknya yang baru pertama kali ia dengar. Suara itu begitu merdu di telinganya. Setelah Sam-dong selesai menyanyi, ia bertanya apakah Sam-dong ingin pergi ke Seoul karena ingin menjadi penyanyi seperti ayahnya (ayah Sam-dong pasti kenal sama Direktur Jung deh, makanya bisa direkrut). Sam-dong membantahnya, ada alasan lain.
Ibu Sam-dong terkejut, alasan apa? Dengan cepat ia bisa menerka, apakah gadis yang dari Seoul itu? Sam-dong masih membantah tapi ketika ibunya bertanya apakah Hye-mi juga menyukainya, dengan malu-malu Sam-dong mengangguk, “Sepertinya begitu.”
Sam-dong perlahan-lahan membuka matanya. Ia terbelalak melihat Hye-mi di sampingnya. Namun saat melihat wajah Hye-mi yang tertidur pulas, ia tersenyum. Awalnya ia bingung mengapa ia di rumah sakit. Setelah dia ingat, ia menyentuh kepalanya dan memandang Hye-mi, “sungguh melegakan. Kau baik-baik saja.”
Hye-mi terbangun dan kaget ia berada di tempat tidur rumah sakit. Dengan segera ia bangkit berdiri dan menghampiri Sam-dong yang duduk tersenyum di samping jendela. Ia mengetes Sam-dong dengan bertanya siapa namanya dan berapa jari yang ia acungkan. Saat Sam-dong menjawab semuanya dengan benar, Hye-mi langsung memeluknya. Sam-dong terkejut.
Hye-mi berkata sungguh melegakan, tadinya ia berpikir Sam-dong akan mati karena dirinya. Sam-dong menghiburnya dan menepuk-nepuk punggung Hye-mi. Sayang sekali, Sam-dong yang polos pasti mengira Hye-mi betul-betul suka padanya. Sementara itu Jin-guk melihat semua kejadian itu dari luar kamar dan berjalan pergi.
Pil-suk senang mendengar kabar Sam-dong sudah sadar dan baik-baik saja. Jason yang diam-diam mendengarkan, mendekatinya dengan tiba-tiba. Pil-suk sampai jatuh terjengkang hehehe^^. Jason membantunya berdiri dan dengan ramah mengatakan, “Sampai bertemu nanti.”
Pil-suk melompat-lompat kegirangan sampai ia melihat Ria menggandeng tangan Jason. Ria bertanya siapa yang akan Jason pilih untuk tampil bersama dalam pertunjukkan nanti. Jason menjawab enteng, ia belum memutuskan. Pil-suk langsung terduduk lemas.
Dalam rapat guru, Kepsek Shi mengatakan bahwa kejadian kemarin adalah kecelakaan kecil dan hanya mengatakan bahwa semuanya harus lebih berhati-hati. Guru Kang, tidak seperti biasanya, langsung meledak. “apa ini sudah selesai? Kecelakaan? Ini adalah kejahatan! Ini adalah tindakan yang disengaja. Kita harus menangkap pelakunya.” Guru Yang berusaha menenangkan guru Kang.
Kepsek Shi tidak mau insiden ini sampai diketahui media dan merusak image sekolah. Pleaseeee deeeh… Ia dengan marah bertanya apa Guru Kang bisa bertanggung jawab jika para orang tua murid membuat keributan. Guru Kang masih mencoba protes, tapi guru Yang dan guru Bong menenangkannya . Akhirnya guru Kang duduk kembali, tapi kemarahan masih tampak di wajahnya. Guru Shi sepertinya mulai tertarik melihat sisi lain guru Kang yang ternyata tegas.
Di rumah sakit, Hye-mi juga berkata pada Sam-dong kalau ia akan mencari pelakunya dan akan membalas perbuatan mereka. Hye-mi pikir ada seseorang yang cemburu melihat ia berhasil baik di sekolah. Sam-dong menasihati Hye-mi untuk membiarkannya saja, mereka akan menerima hukumannya sendiri. Itu seperti yang dikatakan ibunya, jika seseorang tidak bisa menghargai kemenangan orang lain maka hati orang tersebut akan kosong. (Sam-dong ini kaya Kim Soo-hyun aslinya, bener-bener “anak mama”, dalam pengertian sangat mendengar kata-kata ibunya)
Hukuman itu sudah berlangsung. Baek-hee membersihkan loker Hye-mi yang dicoret-coret oleh darah. Ia melakukannya bukan untuk Hye-mi tapi karena didera perasaan bersalah dan takut ketahuan. Karena itu ia sangat terkejut melihat Jin-guk tiba-tiba berdiri di hadapannya dan bertanya apa yang sedang ia lakukan.
Baek-hee beralasan ia merasa sedih melihat coretan itu dan bertanya-tanya siapa pelakunya. Jin-guk mengeluarkan kancing yang ia temukan di TKP dan bertanya apakah ini milik Baek-hee. Reaksi Baek-hee terlalu berlebihan, ia bertanya apakah Jin-guk sedang menuduhnya sebagai pelakunya. Jin-guk ingin melihat lengan seragam Baek-hee. Iya sih, kalau bukan pelakunya pasti ngga akan langsung marah kaya Baek-hee, pasti lebih keliatan bingung kan? Kancing?
Baek-hee menghalangi Jin-guk dan berkata bukan ia pelakunya. Ia sakit hati karena Jin-guk yang menuduhnya, pasti lebih sakit hati lagi kalau Jin-guk orang pertama yang tahu kebusukan dirinya. Sayangnya saat Jin-guk menarik lengan Baek-hee, kancing lengan seragamnya sudah lengkap (ya langsung dijahit dong). Jin-guk jadi ragu-ragu sekarang dan merasa bersalah. Apalagi Baek-hee pake acara nangis segala, mengatakan ia ingin walau semua orang mencurigainya tapi Jin-guk satu-satunya yang mempercayainya. Ia merasa tidak ada seorangpun yang peduli padanya. Tidak enak hati, Jin-guk meminta Baek-hee berhenti menangis.
Jin-guk senang melihat Sam-dong sudah kembali. Jin-guk meledek Sam-dong dibelikan jaket oleh si Kasar. Sam-dong langsung membela, “Hye-mi tidak kasar!” “Siapa yang bilang itu Hye-mi?” sindir Jin-guk. Sam-dong langsung terdiam, bwahahah polos banget sih ni anak^^ Jin-guk meledek, “pasti kau berpikir Hye-mi itu kasar.” Sam-dong menggeleng, “Tidak, tidak, dia sangat cantik saat tersenyum.”
Jin-guk bertanya apakah Hye-mi sering tersenyum. Dengan sombong, Sam-dong berkata tentu saja Hye-mi sering tersenyum. Ia sering tersenyum di depanku, pasti ia suka denganku, kata Sam-dong.
Tak mau kalah, Jin-guk berkata Hye-mi selalu menangis di depannya. Mata Sam-dong membesar, “Hye-mi menangis? Menangis kenapa? Mengapa ia menangis di depanmu?” “Pasti karena ia merasa nyaman denganku,” sahut Jin-guk tersenyum pernuh arti.
Sam-dong setengah berteriak bertanya apakah Jin-guk menyimpan perasaan terhadap Hye-mi. Tidak, jawab Jin-guk enteng. “Karena kau menyangkalnya, kau tidak boleh menyesal nanti,” kata Sam-dong berapi-api.
Sam-dong lalu membalikkan badannya untuk berganti pakaian. Jin-guk melihatnya dan bertanya, “Hei, apa itu celana dalamku?” Sam-dong cepat-cepat menaikkan celananya, “sejak kapan ada istilah celanaku….celanamu..” Jin-guk segera berdiri dan menyuruh Sam-dong melepasnya. Jelas Sam-dong tidak mau. Jin-guk berusaha melepas celana Sam-dong, mian… tapi memang begitu adegannya ^^
Guru Kang masuk ke kamar mereka. Ia tidak bertanya apa yang sedang mereka lakukan saking ada berita darurat. Ibu Sam-dong yang baru pulang terkejut mendengar kabar terjadi sesuatu pada Sam-dong, ia langsung pingsan.
Sam-dong segera pulang menemui ibunya. Untuk menutupi lukanya, ia mengenakan topi. Begitu sadar dan melihat Sam-dong, ibu Sam-dong segera bertanya tentang keadaannya. Sam-dong berkata ia baik-baik saja. Kalau begitu mengapa gurumu telepon dan berkata ada hal darurat, tanya ibunya bingung. Untuk menenangkan ibunya, Sam-dong berbohong bahwa gurunya menelepon karena ada pertunjukkan yang akan diadakan di sekolah, itu adalah pertunjukkan bagi para siswa dengan nilai-nilai terbaik. Wah…Sam-dong berlebihan tuh. Ibunya tentu saja senang sekali.
Tapi lalu ibunya bingung, mengapa berita baik menjadi sebuah masalah darurat? Sam-dong menjawab itu karena gurunya ingin meminta ijin ibunya untuk pertunjukkan itu, tetangganya pasti salah dengar.Ibu Sam-dong percaya, lalu bertanya tentang Hye-mi. Melihat ibunya senang, Sam-dong berkata Hye-mi membelikannya pakaian. Ia menunjukkan pakaian yang dibelinya bersama Hye-mi (pakai uang Sam-dong). Dia pasti menyukaimu, kata ibunya senang.
Sam-dong pun kembali ke Seoul. Ia terkejut melihat Hye-mi menunggunya di terminal bus. Hye-mi bertanya bagaimana keadaan ibu Sam-dong. Baik-baik saja, jawab Sam-dong senang. Ia berpikir Hye-mi menunggunya karena khawatir padanya.
Hye-mi menyuruh Sam-dong jangan berkeliaran dan tinggal saja di rumah karena dokter mengatakan belum tahu pasti apakah ada pendarahan dalam atau tidak. Sam-dong tersenyum dan berkata ia akan menuruti nasihat Hye-mi.
Mereka pergi minum kopi bersama. Sam-dong menirukan gaya guru Yang hingga Hye-mi tertawa. Tepat saat itu Ma Do-shik melintas dan asistennya melihat mereka. Do-shik masuk dan menyapa mereka. Hye-mi langsung waspada. Do-shik ingin mengucapkan selamat atas keberhasilan Hye-mi dalam test kemarin.
Saat Do-shik mengulurkan tangan untuk menepuk pundak Hye-mi, Sam-dong menarik dan memelintir tangannya. Hye-mi cepat-cepat menengahi, ia berkata Do-shik adalah teman ayahnya yang selama ini membantu mengurusnya. Sam-dong langsung melepaskan tangan Do-shik dan dengan malu-malu meminta maaf. Takut terjadi sesuatu, Hyemi cepat-cepat pamit pada Do-shik dan menarik Sam-dong pergi. Ia tak ingin kejadian Jin-guk terulang.
Di luar, Hye-mi meminta Sam-dong tidak ikut campur dalam urusannya lagi. Sam-dong bingung. Hye-mi menyuruh Sam-dong membiarkannya apapun yang terjadi. Jika ada yang menyentuh kepalanya, biarkan saja. Jika ada pot jatuh ke kepalanya, biarkan saja. Ia akan mengurus semua masalahnya sendiri. Ia memohon Sam-dong tidak membantunya sama sekali.
Sam-dong bingung mengapa Hye-mi berkata demikian. Hye-mi berkata ia berhutang budi terlalu banyak pada Sam-dong. Ia tidak tahu bagaimana harus membalasnya dan ia tidak mau berhutang lagi. Sam-dong mengatakan ia tidak perlu balas budi Hye-mi. Tapi Hye-mi mengatakan ia merasa terbebani. Raut wajah Sam-dong berubah, kau merasa terbebani? Hye-mi membenarkan dan meminta Sam-dong tidak membantunya lagi. Lalu ia pergi meninggalkan Sam-dong. Kasihan Sam-dong….ia dengan tulus ingin melindungi Hye-mi.
Di sekolah semua bersemangat membicarakan showcase (pertunjukkan) yang akan diadakan. Termasuk di kelas percobaan. Guru Kang sangat bersemangat karena ini pertama kalinya kelas percobaan bisa ikut Showcase, biasanya para murid langsung keluar sekolah begitu dimasukkan ke kelas percobaan. Pil-suk bertanya apakah mereka berempat bisa tampil dalam Showcase itu, Guru Kang berkata tidak tertutup kemungkinan.
Para orang tua diperkenankan hadir dalam showcase tersebut. Guru Kang bertanya pada masing-masing murid berapa tiket yang mereka minta. Pil-suk minta 2 untuk ayah ibunya, Sam-dong meminta 1 untuk ibunya. Sementara Jin-guk dan Hye-mi menjawab nol. Guru Kang bingung karena sebelumnya ia pernah berbicara dengan ayah Jin-guk di telepon. Jin-guk dengan cepat mengatakan orang tuanya tidak di sini. Guru Kang menyadari ada sesuatu di antara Jin-guk dan ayahnya.
Tiba-tiba guru bingo memberi pengumuman lewat pengeras suara mengenai showcase tersebut. Karena para pencari bakat dari agensi ternama akan hadir maka mereka hanya memperbolehkan 5 grup terbaik yang tampil. Nilai tidak ditentukan hanya dari hasil test kemarin seperti biasanya tapi juga dari “faktor-faktor” lainnya.
Hye-mi langsung menduga hal itu karena mereka tidak menginginkan murid-murid kelas percobaan ikut Showcase. Benar saja, salah satu nilai yang diperhitungkan adalah nilai audisi. Hye-mi, Sam-dong dan Jin-guk kan tidak melalui proses audisi, otomatis nilainya ngga ada. Semua menyadari ini benar-benar disengaja agar mereka tidak berkesempatan ikut Showcase. Guru Kang pun kesal sekali. Benar-benar perjuangan yang tidak mudah.
Kemudian guru bingo mengumumkan kelima siswa yang ikut Showcase. Mereka adalah Jason, Ria, Kang Sung-min, Han Su-ri dan Yoon Baek-hee. Ah-jeong mendelik kesal karena lagi-lagi Baek-hee yang terpilih.
Kejahatan akan menuai kejahatan. Ah-jeong melihat Baek-heemasuk ke ruang ganti pakaian. Di luarnya, Ah-jeong pura-pura menelepon temannya dan mengatakan bahwa mungkin saja yang menjatuhkan pot itu Baek-hee. Baek-hee langsung terpaku di kamar ganti.
Ah-jeong mengatakan mungkin saja Baek-hee iri karena Hye-mi menang dalam test kemarin sehingga ia merasa tidak aman. Bukankah orang-orang membicarakan mengapa Baek-hee yang terpilih tampil dalam Showcase dan bukannya Hye-mi.
Tanpa disangka Ah-jeong, bukannya Baek-hee malah Hye-mi yang keluar dari kamar ganti. Ia menghampiri Ah-jeong dan berkata Baek-hee adalah Baek-hee tapi Ah-jeong jelas sekali taktiknya, jika mau bergosip mengapa tidak memeriksa dulu ada orang atau tidak, mengapa Ah-jeong membuat masalah? Kemudian Hye-mi mengeraskan suaranya, “Baek-hee memang kurang, tapi ia tidak mampu menjatuhkan pot pada seseorang.”
Hye-mi berjalan ke ruang ganti yang masih tertutup dan membukanya, “Karena orang yang sanggup melakukan hal seperti itu ….adalah monster.” Hye-mi menatap Baek-hee , “aku tahu siapa Baek-hee, dan ia bukan monster.” Baek-hee tertegun mendengar ucapan Hye-mi.
Baek-hee mencuci mukanya, kata-kata Hye-mi menghantuinya. ia menguatkan dirinya dengan menegaskan bahwa Hye-milah yang telah membuatnya menjadi monster.
Guru Shi mengumumkan apa saja yang akan ditampilkan dalam Showcase nanti. Ia meminta Jason dan Ria berduet. Jason terlihat keberatan tapi guru Shi tidak mau tahu. Sementara Ria dengan senang hati menyetujui. Aww…Jason cuma mau duet sama Pil-suk^^
Sam-dong memainkan keyboad di ruang latihan bawah tanah. Ia menyanyikan lagu ciptaannya (“Maybe”-Sunye Wonder Girls) dan tiba-tiba Hye-mi masuk dan ikut bernyanyi dengannya. “Maybe I’m in love with you…” Sam-dong senang sekali. Tapi ia langsung ketakutan ketika suara Hye-mi berubah menjadi suara pria. Hahah…ternyata Hye-mi itu cuma imajinasinya, guru Kang-lah yang datang ke ruang latihan.
Sam-dong memarahi guru Kang karena telah mengejutkannya. Guru Kang tak mengerti, mengapa memuji lagu Sam-dong malah dimarahi. Sam-dong beranjak pergi tapi ia berhenti dan bertanya pada guru Kang, “Mimpiku terus lari menjauh. Semakin sulit untuk dilihat…apa yang harus kulakukan?” Guru Kang tersenyum, benar, apa yang harus kita lakukan?
Malam itu Sam-dong tidak bersemangat. Ia bahkan tidak makan. Kakak Oh-hyuk mneghiburnya dan menyuruhnya makan.
Ada adegan yang lucu: Hye-seong hendak mengampil telur gulung terakhir tapi ditepis oleh kakak Oh-hyuk dan disodorkan pada Sam-dong. Jin-guk mengambil telur gulung itu dan menaruhnya di piring Hye-seong. Haha…pantes Hye-seong suka banget sama Jin-guk oppa^^
Jin-guk berkata itu karena Sam-dong mengkhawatirkan ibunya. Sam-dong telah mengatakan pada ibunya bahwa ia akan tampil di showcase tapi ternyata tidak jadi. Ia takut jika ia ketahuan berbohong akan mengecewakan ibunya, apalagi ibunya punya tekanan darah tinggi. Hye-mi prihatin mendengarnya.
Hye-seong memberi usul dengan mengadakan showcase palsu. Ide ini langsung ditepis kakak Oh-hyuk, tapi guru Kang malah menganggap ini ide bagus. Bukankah hanya perlu satu hari, kita buat Sam-dong menjadi Cinderella untuk satu hari. Jin-guk langsung mentertawakan rencana itu tidak mungkin dilaksanakan. Merasa berkesempatan untuk membalas budi pada Sam-dong, Hye-mi langsung menyetujui. Ia bertanya apa yang harus mereka persiapkan. Jin-guk dan Sam-dong terkejut. Hye-mi biasanya tidak mau terlibat dalam hal-hal yang menurutnya “bodoh”.
Mereka pun mengadakan rapat. Jin-guk hanya melihat dari balkon. Guru Kang bertanya apa saja yang sudah diceritakan Sam-dong pada ibunya. Sam-dong dengan malu-malu menjawab, ada beberapa hal yang ia lebih-lebihkan. Seberapa berlebihan, tanya kakak Oh-hyuk. Tidak banyak, hanya sedikit, kilah Sam-dong.
Pertama, aku bilang aku murid nomor satu dalam hal menari. Jason pun bahkan ingin berguru dengannya haha…
(Whaaaat? Teriak semuanya)
Baru segitu kalian sudah ribut, ada lagi berikutnya. Jin-guk dan Sam-dong masuk sekolah dengan gaya BBF (Almost paaaaradise!). Sam-dong berkata pada ibunya bahwa Jin-guk adalah kacungnya… Jin-guk sampai memohon untuk membawakan tas Sam-dong.
Dan yang terakhir, Hye-mi sepenuhnya jatuh dalam pesonanya. Hye-mi: “ia memanggilku Hye-mi-ah” (inget sama Eun-jo-ah??). Lalu jatuh dalam pelukan Sam-dong (Cinderella’s Sister OST).
Kembali ke kenyataan. Jin-guk menggeleng mendengar itu semua, apa dia gila? Guru Kang dan kakaknya speechless. Sam-dong berkata ia tidak mengira seperti ini jadinya. Di luar dugaan , Hye-mi bertanya kapan ibu Sam-dong akan datang. Hye-seong terkejut dan bertanya apakah Hye-mi akan tetap membantu Sam-dong? Hye-mi membenarkan.
Kakak Oh-hyuk mengira Sam-dong dan Hye-mi diam-diam berpacaran. Sam-dong yang mengerti mengapa Hye-mi mau membantunya, mengatakan bahwa Hye-mi merasa berhutang padanya dan ingin membayarnya. Jin-guk akhirnya mengerti mengapa Hye-mi mau membantu Sam-dong dan menawarkan diri untuk ikut membantu. Hye-mi tersenyum.
Pil-suk dengan lesu berjalan di sekolah, bahkan saat Jason membukakan pintu untuknya ia tidak seceria biasanya. Tapi kali ini ia memberanikan diri bertanya pada Jason, apakah selama ini ia membukakan pintu untuknya hanya suatu bentuk kesopanan? Jason mengangguk. Pil-suk mengerti dan memaksakan sebuah senyum, terimakasih, sampai jumpa lagi.
Pil-suk mencari guru Kang tapi ia tidak ada. Pil-suk menyerahkan surat pengundurannya dari Kirin pada guru bingo. Guru bingo sangat terkejut karena bagaimanapun ia tahu bakat menyanyi Pil-suk.
Pil-suk berkata ia tidak yakin bisa menurunkan berat badan lagi dan ia juga tidak diijinkan mengikuti showcase, jadi ia berpikir saatnya untuk mencari pilihan lain. Lalu Pil-suk cepat-cepat pergi. Guru bingo dan guru Yang, yang juga mendengarnya, berusaha memanggilnya. Guru Yang menatap tajam guru bingo.
Jason seperti biasa mencabut loli di lokernya dan melihat Pil-suk sedang membereskan semua baran-barangnya (termasuk panci). Ia menghampiri Pil-suk dan bertanya apakah Pil-suk akan keluar sekolah. Pil-suk mengangguk. Mengapa? Karena sepertinya aku tidak cocok di sini. Jason berkata sayang sekali, karena ia menantikan suatu saat berduet bersama Pil-suk di panggung, ia sudah terpesona dengan suara Pil-suk sejak audisi dengan kostum sushi. Bagai disambar petir, Pil-suk langsung lari meninggalkan Jason.
Guru Yang sedang memarahi guru bingo yang telah menyia-nyiakan bakat Pil-suk. Ia mengatakan guru bingo telah mematahkan sayap Pil-suk (karena mengutamakan penampilan dan berat badan Pil-suk daripada bakatnya). Sementara itu Pil-suk berlari masuk ke ruang guru dan merobek kertas pengunduran dirinya. Guru bingo bertanya apa yang sedang ia lakukan kali ini. Dengan gembira Pil-suk berkata ia tidak jadi mengundurkan diri, ia akan berusaha sebaik-baiknya. Ia akan berjuang sampai akhir.
Guru Yang melongo dengan jari masih teracung pada guru bingo. Giliran guru bingo yang marah sama guru Yang. Tapi guru bingo juga senang Pil-suk tidak jadi keluar.
Guru Yang dipanggil guru Kang. Saat ia diberitahu mengenai showcase palsu, ia langsung menganggap ide itu gila. Guru Kang berkata ada satu hari di mana sekolah akan kosong, yaitu hari di mana showcase yang sebenarnya diadakan (showcase itu diadakan di luar sekolah hingga sekolah akan sama sekali kosong). Hari itu akan dipergunakan oleh mereka untuk membuat showcase palsu. Guru Kang meminta bantuan guru Yang membuat koreografi.
Dengan semangat guru Yang menyetujui tapi di tengah jalan ia sadar ia hanya berjanji membantu sampai test kemarin. Guru Kang mengangkat bahu, kalau begitu mengapa orang yang hanya ingin membantu satu kali ada di sini? Guru Yang sudah akan protes tapi Sam-dong tiba-tiba memeluknya dari belakang. “Terima kasih guru Yang. Kau bersedia datang untuk membantu kami.”
Guru Yang berusaha menjelaskan ia tidak menjanjikan apapun. Sam-dong menggoyangkan kepalanya, dan berkata ia ingin menari untuk showcase ini. Apa yang sedang kaulakukan, tanya guru Yang. Wave dance, jawab Sam-dong polos. Apa itu yang namanya wave dance? Tak tahan melihat muridnya “tersesat” maka Guru Yang pun mengajar gerakan yang benar….hehe mana sanggup nolak sih liat murid yang lugu kaya Sam-dong. Guru Kang tersenyum geli meliha temannya.
Lalu guru Kang mendatangi Do-shik dan meminta bantuannya. Kang ingin meminjam nama Do-shik untuk meminjam tempat di Kirin. Do-shik sudah tahu bahwa showcase itu adalah showcase palsu, tapi ia bersedia membantu. Ia akan berrpura-pura menjadi direktur agensi menajemen artis.
Kemudian ia mencari kakaknya yang memang seorang reporter untuk menjadi reporter palsu dalam acara showcase tersebut. Kang meminta kakaknya membawa teman-temannya sesama reporter agar lebih meyakinkan para orang tua. Awalnya ia menolak, tapi begitu disodori video Jin-guk memperlihatkan six-packsnya, ia langsung meleleh.
Keempatnya berlatih menari. Jin-guk menari berpasangan dengan Hye-mi. Karena Hye-mi terus salah dan selalu menendang kaki Jin-guk, akhirnya guru Yang memberti contoh. Pffftt….
Setelah Hye-mi berhasil menari dengan benar dan mendarat sempurna dalam pelukan Jin-guk, Sam-dong segera berdiri dan memisahkan mereka haha… Sam-dong juga berpasangan dengan Pil-suk. Pil-suk bertanya apakah Sam-dong yakin, Sam-dong meyakinkan ia bisa melakukannya. Maka mereka pun berputar dan gubraaakkk!!!….menabrak barang-barang.
Guru Kang menyiapkan undangan namun ada kebanggaan tergurat di wajahnya walau itu undangan untuk showcase palsu.
Ma Do-shik menemui Kepsek Shi untuk meminjam aula Kirin. Ia mengatakan akan meminjam tempat untuk mengadakan pertunjukkan bagi masyarakat. Lalu masuklah direktur Yoon, direktur sebuah agensi. Ternyata ia dan Do-shik saling mengenal namun hubungan keduanya juga tidak begitu baik.
Sepertinya mereka pernah bekerja dalam perusahaan yang sama tapi karena satu masalah (mungkin Yoon menggunakan cara licik untuk menjatuhkan Do-shik) maka Do-shik berhenti dari pekerjaaannya dan membuka sebuah klub.
Sam-dong, Jin-guk, dan Hye-mi berdiskusi mengenai dekorasi panggung. Jin-guk mengusulkan panggung berputar. Hye-mi menepis ide tersebut. Sam-dong mengusulkan kembang api dan confetti, namun ditolak juga oleh Hye-mi. Mereka bertanya-tanya darimana guru Kang mempunyai uang untuk meminjam gedung. Jangan-jangan ia meminjam dari lintah darat. Hye-mi menepis dugaan tersebut karena Kang bukanlah orang seperti itu. Merekapun melanjutkan diskusi mengenai panggung mereka.
Dari balkon, Kang melihat semangat dan keseriusan anak-anak tersebut. Ia ingat Direktur Jung mengatakan bahwa perjuangan ini semakin lama akan semakin sulit. Ia mengangguk memang semakin sulit, tapi juga semakin menarik.
Hye-mi, Sam-dong, dan Jin-guk pergi ke klub Ma Do-shik. Mereka ingin “meminjam” diam-diam blower di klub Ma Do-shik demi keperluan panggung mereka. Namun mereka terkejut saat menemukan guru Kang juga ada di sana dan sedang berbicara dengan Ma Do-shik.
Mendengar guru Kang hendak meminjam uang pada Ma Do-shik, ketiganya menghampiri guru mereka. Tepat saat itu guru Kang mengatakan rumahnya sudah dijadikan jaminan. Hye-mi langsung bertanya ada apa sebenarnya.
Guru Kang tidak berani menjelaskan. Hye-mi meminta Ma Do-shik yang menjelaskan. Ma Do-shik yang tadinya berpikir Hye-mi sudah tahu langsung mengatakan bahwa guru Kang menyelesaikan hutang ayah Hye-mi dengan menjaminkan rumahnya.
Hye-mi tak bisa menerima bahwa guru Kang yang seharusnya menjadi musuhnya, musuh keluarganya malah menjaminkan rumahnya untuk membayar hutang ayah Hye-mi. Guru Kang tidak bisa menjawab mengapa ia melakukan itu untuk Hye-mi. Do-shik bingung, bukankah seharusnya Hye-mi berterima kasih.
Guru Kang mengajak Hye-mi berbicara berdua, tapi Hye-mi tidak mau dan lari meninggalkan mereka. Guru Kang hendak mengejarnya tapi Jin-guk berkata ia akan menyusul Hye-mi.
Giliran Sam-dong yang bertanya pada guru Kang. Ia mengira tempat di sekolah itu gratis. Ma Do-shik berkata tidak ada yang gratis di dunia ini, ia bahkan menyebutkan harga sewanya. Guru Kang meyakinkan Sam-dong tidak perlu mengkhawatirkan apapun.
Sam-dong berkata gurunya tidak perlu bertindak sejauh itu, showcase palsu itu tidak perlu diadakan. Guru Kang tidak perlu melakukan sebanyak itu untuk dirinya. Guru Kang berkata, ini bukan untuk Sam-dong. Ia ingin melihat murid-muridnya berada di atas panggung milik mereka. Hanya saja ia membayar lebih banyak dari yang lain. Sam-dong tertegun.
“Kau pernah menyebutkan impianmu selalu jauh dari jangkauan dan tak terlihat, bukan? Aku juga sama. Jadi mari gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya dan biarkan aku melihat bakat kalian. Aku ingin melihat mimpi itu terbuat dari apa, dan juga meraihnya.”
Sam-dong menangis terharu. Guru Kang tersenyum menenangkannya. Ma Do-shik dan asistennya ikut terharu.
Sementara itu Hye-mi berjalan dan mulai mengingat semua yang telah dilakukan guru Kang untuknya, untuk teman-temannya. Tanpa sadar ia berjalan ke tengah jalan. Untunglah Jin-guk berhasil meraihnya.
Hye-mi berkata Kang Oh-hyuk seharusnya menjadi orang jahat tapi ia tak mengerti mengapa Oh-hyuk melakukan semua ini. Oh-hyuk adalah musuh ayahnya, jadi ia pasti orang jahat. Tapi jika Kang sebaik ini, ia jadi meragukan ayahnya. Jin-guk tidak tahu harus berkata apa, ia memeluk Hye-mi.
Di halte bus, Hye-mi bercerita pada Jin-guk bahwa ketika ibunya hilnag, ia dan ayahnya pergi mencarinya ke mana-mana. Akhirnya mereka menemukannya bersama pria itu. Ibunya berkata mulai sekarang ia akan hidup dengan pria itu dan menyuruh kami kembali. Jin-guk menebak pria itu adalah guru Kang. Hye-mi berkata ia bingung jika Oh-hyuk bersikap baik. Kau pasti tidak mengerti bukan, tanyanya pada Jin-guk.
Jin-guk merenung, ia juga pernah berada pada posisi Hye-mi. Lalu Jin-guk mengalihkan pembicaraan dengan bertanya apakah mereka suatu saat akan debut. Tentu saja, kata Hye-mi, suatu saat aku pasti debut. Jin-guk berkata ia berharap jika suatu saat nanti ia bisa berada dan tampil di atas panggung, ia ingin Hye-mi di atas panggung bersamanya. Hye-mi tersenyum, kita pasti di atas panggung bersama.
Baek-hee pergi ke toko ibunya untuk memberi undangan showcase. Namun ia tidak berani menyapa ibunya dan hanya menaruh undangan itu di meja lalu cepat-cepat berlalu. Ibunya melihat undangan itu dan buru-buru keluar, ia melihat Baek-hee yang berjalan menjauh. Dasar, mengapa kau tidak menyapaku, sesal ibu Baek-hee.
Jin-guk dan Hye-mi berjalan bersama ke rumah guru Kang. Jin-guk kaget saat melihat ayahnya berdiri di depan rumah. Ayahnya memegang surat undangan showcase dan meremasnya dengan kesal. Jin-guk menyuruh Hye-mi masuk dulu ke dalam rumah lalu menghampiri ayahnya. Ayahnya mendekat dengan wajah marah dan tanpa ba bi bu langsung menampar Ji-guk dengan keras. Hye-mi terkesiap.
BERSAMBUNG
credit : http://patataragazza.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar